Notification

×

HOME

Populer

mediagardakeadilannews.com


 

Slider

Jumat, 27 Desember 2024

Sederet Prestasi Yang Gemilang Capaian Mahkamah Agung RI di tahun 2024


Jakarta || mediagardakeadilannews com
Refleksi akhir tahun dalam instansi pemerintahan merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan capaian selama tahun berjalan. Kegiatan ini juga menjadi forum untuk menyampaikan capaian dan prestasi, serta bahan evaluasi untuk pelaksanaan rencana pembangunan tahun berikutnya. Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA) mencatatkan berbagai pencapaian luar biasa sepanjang tahun 2024. Dalam acara Refleksi Akhir Tahun yang berlangsung di Gedung Mahkamah Agung pada Jumat (27/12/2024).

 
Ketua Mahkamah AgungProf. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H.,didampingi oleh Soeharto (wakil ketua Mahkamah Agung), Burhan Dahlan (ketua Kamar militer pada Mahkamah Agung), Agung sumanata (ketua Kamar perdata Mahkamah Agung), Samsul Ma’aruf( ketua Kamar pembinaan Mahkamah Agung), Bapak Prim Haryadi( ketua Kamar pidana pada Mahkamah Agung pejabat eselon 1) ,Heru Pramono (panitera Mahkamah Agung),Bapak Sugianto (Sekretaris Mahkamah Agung), Bambang Wiyanto ( Dirjen badan peradilan umum), Mukhlis (Dirjen Peradilan agama), Bambang Heru Mulyono (Kepala Badan strategi dan kebijakan Mahkamah Agung ), Salahuddin ( kepala biro kepegawaian Mahkamah Agung ), Mina Nur Rahman (panitera muda pidana umum kepaniteraan Mahkamah Agung ),Edi Kurniati ( Kepala Biro keuangan Mahkamah Agung ),Sobandi (Kepala Biro humas Mahkamah Agung), Ricky( Hakim asisten pada biro hukum humas ) dan seluruh Jajaran pimpinan Mahkamah Agung.

Dalam sambutannya Ketua MA RI mengawali acara Refleksi akhir tahun dengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada kita ,sehingga kita dapat bertemu dalam acara refleksi akhir tahun Mahkamah Agung pada tanggal 27 desember 2024, sholawat dan salam senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam,Sunarto juga mengatakan bahwa sejak mengangkat sumpah dihadapan Presiden di Istana Negara pada tanggal 22 Oktober 2024 hingga hari masa kerja saya ,sebagai ketua Mahkamah Agung adalah 67 hari, setiap Ketua Mahkamah Agung bersama-sama dengan Pimpinan Mahkamah Agung lainnya memiliki fokus yang sama .


“Dalam menjalankan amanah, yaitu mewujudkan badan peradilan yang agung sebagaimana yang termuat dalam blueprint Mahkamah Agung tahun 2010 kegiatan refleksi akhir tahun ini, merupakan satu proses untuk merenungkan apa yang sudah dilakukan oleh Mahkamah Agung selama 1 tahun ke belakang ,sebagai gambaran agar dapat melakukan yang lebih baik lagi di tahun yang akan datang, tradisi ini baik kita selenggarakan setiap tahun dengan tujuan untuk menyampaikan keadaan terkini tentang capaian kinerja tantangan yang dihadapi dan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Mahkamah Agung”.Ucapnya

Ketua MA, Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., menggulas sederet prestasi dan inovasi yang berhasil diraih oleh lembaga peradilan tertinggi di Indonesia.

Prestasi dan Penghargaan 2024 MA meraih sejumlah penghargaan bergengsi, antara lain:

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas pengelolaan keuangan yang transparan.
Juara II Anugerah Reksa Bandha dari Kementerian Keuangan terkait pengelolaan Barang Milik Negara (BMN).


Piagam Sistem Merit KASH, menunjukkan keberhasilan dalam penerapan meritokrasi.
JOIN Awards Terbaik untuk keterbukaan informasi publik.
EXNO Award untuk inovasi pelayanan hukum berbasis digital.
Penghargaan Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan dan kategori Prima.
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang menegaskan komitmen antikorupsi.
Transformasi Digital: Inovasi Aplikasi Berbasis AI
Sebagai bagian dari modernisasi, MA meluncurkan lima aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung pelayanan hukum:

SIAP MA Terintegrasi – mempermudah pencarian informasi perkara.
e-Court – inovasi untuk proses kasasi dan peninjauan kembali secara elektronik.
Deteksi Dini (Early Detection) – mendeteksi potensi pelanggaran hukum.
JDIH Versi Mobile – akses mudah ke dokumentasi hukum.
DICTUM – direktori rumusan hukum yang mempermudah penelusuran hukum.
Aplikasi ini sudah tersedia di Play Store dan App Store, memberikan kemudahan akses bagi masyarakat dan praktisi hukum.


Peningkatan Kinerja dan Efisiensi
Penanganan Perkara: Dari 31.112 perkara yang masuk, 30.763 berhasil diputus, dengan tingkat penyelesaian 97,77%.
Realisasi Anggaran: Rp11,40 triliun dari total pagu Rp11,92 triliun (95,63%).
Pembangunan gedung pengadilan baru untuk meningkatkan akses keadilan.
Regulasi Baru untuk Efektivitas Hukum
MA memperkenalkan sejumlah regulasi penting, di antaranya:

PERMA No. 2 Tahun 2024 tentang tata cara pengajuan keberatan terkait pengadaan tanah.
SEMA No. 1 Tahun 2024 untuk salinan putusan dan akta cerai elektronik.
SEMA No. 2 Tahun 2024 yang fokus pada keamanan data.
Pengawasan dan Akuntabilitas
Sepanjang 2024, MA menerima 4.313 pengaduan dengan penyelesaian 4.116 kasus. Sanksi dijatuhkan kepada aparatur peradilan:

31 sanksi berat.
95 sanksi sedang.
70 sanksi ringan.
Komitmen dan Harapan ke Depan
Ketua MA, Prof. Sunarto, menyatakan, “Tahun 2024 menjadi bukti Mahkamah Agung terus bertransformasi menjadi lembaga yang modern, akuntabel, dan berintegritas. Kami akan terus memberikan keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Refleksi ini menjadi pengingat atas dedikasi MA dalam memperjuangkan keadilan, sekaligus inspirasi bagi lembaga lainnya dalam mewujudkan tata kelola yang baik dan profesional.

(Red,**)


Minggu, 22 Desember 2024

Cinta terdiri dari satu jiwa yang menghuni dua tubuh ; Aristoteles Dan Muridnya



filsuf Yunani kuno || mediagardakeadilannews.com

Cinta Sejati
Di suatu sore yg tenang di Lyceum, Aristoteles sedang duduk dgn beberapa muridnya di bawah naungan pohon zaitun. Salah satu muridnya, Alexander, yg selalu penuh rasa ingin tahu, mendekatinya dgn sebuah pertanyaan yang telah lama mengusiknya.

"Alexander": "Guru Aristoteles, aku sering mendengar pernyataanmu bahwa "Cinta terdiri dari satu jiwa yang menghuni dua tubuh." Aku ingin memahami lebih dalam apa yg kau maksudkan dengan itu."

Aristoteles menatap Alexander dgn pandangan yg penuh kebijaksanaan, tersenyum lembut sebelum berbicara.

"Aristoteles": "Alexander, ketika aku berbicara tentang cinta sebagai satu jiwa yang menghuni dua tubuh, aku mengacu pada cinta sejati, yang jauh melampaui batasan fisik dan permukaan".

"Alexander": " Bagaimana mungkin dua orang memiliki satu jiwa, Guru? Bukankah setiap orang memiliki jiwa yang unik?"

"Aristoteles": "Memang benar, setiap org memiliki jiwa yg unik. Namun, cinta sejati menciptakan sebuah keadaan di mana dua jiwa yang berbeda itu selaras dengan sempurna satu sama lain. Ini adalah sebuah kondisi di mana dua orang saling memahami dan menerima dengan sepenuh hati, sehingga perbedaan mereka menyatu dalam harmoni."

Aristotelespun berhenti sejenak, memberi kesempatan kepada Alexander untuk merenungkan kata-katanya.

"Aristotelespun melanjutkan": "Bayangkan dua orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang satu sama lain. Mereka berbagi nilai-nilai, tujuan, dan visi yg sama tentang kehidupan. Mereka saling mendukung dalam setiap langkah, merayakan kegembiraan bersama, dan saling menguatkan dalam kesulitan. Dalam cinta semacam ini, batasan antara 'aku' dan 'kamu' mulai memudar, dan yang tersisa adalah 'kita'—satu jiwa dalam dua tubuh.

"Alexander": "Jadi, cinta sejati adalah tentang mencapai kesatuan yang lebih dalam dari sekadar hubungan fisik?"

"Aristoteles": "Benar sekali, Alexander. Kesatuan ini adalah spiritual dan emosional. Ketika dua orang mencintai dengan cara ini, mereka menciptakan sebuah ikatan yg tidak terputuskan oleh waktu atau jarak. Mereka tidak hanya berbagi hidup, tetapi juga jiwa mereka, saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain.

"Alexander": "Dan cinta seperti ini, apakah benar-benar abadi?"

" Aristoteles": "Ya, cinta sejati adalah abadi karena ia didasarkan pada fondasi yang kokoh—pemahaman, kepercayaan, dan komitmen yg mendalam. Ini bukan tentang posesif atau kecemburuan, melainkan tentang kebebasan untuk menjadi diri sendiri sambil tetap terhubung dengan yang lain pada tingkat yang paling dalam."

   Alexanderpun terdiam, merenungi kedalaman kata-kata gurunya. Dia kemudian bertanya lagi dengan suara yang lebih lembut.

      "Alexander":  "Guru, apakah cinta seperti ini juga melibatkan pengorbanan?"

      "Aristoteles":  "Ya, Alexander. Cinta sejati sering kali memerlukan pengorbanan, tetapi pengorbanan itu bukanlah beban. Sebaliknya, itu adalah ungkapan kasih yg tulus. Ketika kau melihat pasanganmu sebagai bagian dari dirimu, kebahagiaannya menjadi kebahagiaanmu, dan penderitaannya menjadi penderitaanmu. Dalam cinta sejati, pengorbanan adalah tindakan yg alami dan sukarela."

      "Alexander":  "Aku mengerti sekarang, Guru. Cinta sejati adalah tentang penyatuan jiwa yang melampaui batasan fisik dan menciptakan kebahagiaan yang mendalam dan abadi."

       "Aristoteles" : "Tepat sekali, Alexander. Ingatlah selalu bahwa cinta sejati adalah tentang saling memberi dan menerima dengan tulus, tentang menciptakan kesatuan dalam keberagaman, dan tentang menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan yg mendalam."

                 "Dengan pemahaman yg baru dan mendalam, Alexander merasa tercerahkan. Dia menyadari bahwa cinta sejati adalah perjalanan yg penuh makna, sebuah penyatuan jiwa yang melahirkan kebahagiaan yg sejati dan abadi. Aristoteles, dengan senyumnya yang bijaksana, melanjutkan pengajarannya, meninggalkan warisan kebijaksanaan yg akan terus hidup dalam hati dan pikiran murid-muridnya."

(Red,*)

(Aristoteles filsuf Yunani kuno)