Tamsel kab.Bekasi-gardakeadilannews.com
Bertempat di Ruang Humas kamis 6 april 2023,Sesuai jadwal undangan Humas pukul 10.00 wib kepada Humas RJN/redaksi gardakeadilannews Namun undangan tersebut tidak bisa di ikuti dikarenakan ada suatu Tugas kegiatan ke redaksian.
Di Saat Pertemuan dengan undangan Tersebut,Humas SMPN 1 Tambun Selatan Giatna, mengambil sikap untuk mempertemukan secara langsung wartawan yang tergabung di Organisasi Ruang Jurnalis Nusantara(RJN)dengan ketua komite sekolah dan orang tua.
Adapun hal pertemuan itu,untuk menyikapi serta mengklarifikasi dengan ramainya pemberitaan media atas keberangkatan siswa kelas 9 SMPN 1 Tambun Selatan beserta rombongan untuk Study Tour ke Yogyakarta Tanggal 16 Maret 2023 lalu.
Menurut Giatna, keberangkatan siswa SMPN 1 Tambun Selatan ke Jogja atas keinginan orang tua dan komite sekolah.
Keberangkatan rombongan SMPN 1 tambun selatan dengan anak didik kami untuk kegiatan study tour atas kesepakatan orang tua dan komite sekolah. Kepala sekolah sifatnya pemberitahuan,” kata Giatna, saat dikonfirmasi Redaksi Media gardakeadilannews.com via whatsap Kamis malam, (6/4/23).
Masih menurut Giatna, agar tidak ada tuduhan terhadap SMPN 1 Tambun Selatan, atas arahan ibu Kepsek, maka kami mengambil sikap untuk mempertemukan secara langsung rekan-rekan media yang tergabung di RJN dengan orang tua murid dan komite sekolah.
Kami memahami tugas dan fungsi rekan rekan media serta media yang tergabung di RJN sebagai kontrol sosial,tapi kami juga berharap rekan media dapat memberikan informasi yang berimbang, demi kemajuan SMPN 1,” kata Giatna.
Atas dasar itu maka kami berkoordinasi dengan ketua komite sekolah agar komite sekolah dapat menjelaskan perjalanan awal hingga ada musyawahar orang tua,” tuturnya.
Lanjut giatna, SOP keberangkatan ke jogja sudah ditempuh sesuai prosedur.
“Perjalanan rombongan SMPN 1 Tambun Selatan diketahui polsek setempat dan kami juga sudah memberitahukan tentang kegiatan tersebut kedinas pendidikan, jadi prosedur perjalanan sudah layak,” tutupnya.
Ketua komite sekolah Bambang Supeno, S.sos., saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan study tour hasil musyawarah mufakat orang tua dan komite sekolah.
Tidak ada paksaan untuk kegiatan study tour, tapi alhamdulliah semua orang tua sepakat untuk memberangkatkan anak-anak ke Jogja,” terangnya.
Bambang menyebut, subsidi silang untuk anak yatim piatu dan orang tua yang tidak mampu juga diberikan. Ada 3 anak yang kami gratiskan bahkan untuk uang jajan anak tersebut kami berikan dengan cara dikumpulkan dari orang tua.
Kebersamaan dan kekeluargaan keluarga besar orang tua SMPN 1 kami tunjukan dengan cara memeberikan uang saku bagi 3 siswi anak yatim piatu,” ujarnya.
Karena mereka juga anak-anak kami. Jadi tidak ada tekanan bahkan paksaan bagi orang tua. Semua hasil musyawarah dan mufakat,” tutup Bambang.
Sama halnya dikatakan Mama Ana salah seorang perwakilan orang tua murid yang hadir di pertemuan dengan media, penuturan mama ana, juga dijelakan Giatna ke gkn saat berkomunikasi via whatsap.Menurutnya dana Rp 1.5 juta, sudah include dengan rencana perpisahan.
Kalaupun perpisahan masih lama tapi kami sudah sepakati nantinya untuk
mengadakan acara perpisahan. Karena perpisahan sudah bagian dari tradisi sekolah,” ucapnya.
Untuk menghemat waktu karena, ibu-ibu banyak pekerjaan dirumah untuk mengurus anak dan suami, maka disepakati rapat untuk pembahasan keberangkatan ke Jogja dan acara perpisahan dalam satu agenda.Jadi 1.5 juta, itu sudah include dengan perpisahan nantinya,” jelasnya.
Masih menurut mama Ana, ada 18 anak yang disubsidi silang, dari 18 anak hanya membayar 1 juta untuk ke jogja dan uang perpisahan.
18 anak hanya membayar 1 juta ada 3 anak kami gratiskan, bahkan kami memberikan uang saku kepada 3 anak sebesar 400 ribu per anak. Karena mereka anak yatim piatu, tapi mereka anak- anak kami juga yang bisa merasakan kebahagiaan seperti anak-anak kami,” terangnya. (Tangi;humas)