Notification

×

Iklan

HTTPS:www//Mediagardakeadilannews.com


 

Slider

Senin, 26 Desember 2022

Dominggus Yable,Momentum Pileg 2024 Adalah Visi Kolektif Bukan Ambisi Personal.


foto Dominggus Yable

Papua Barat-gardakeadilannews.com
Politik seringkali menyajikan drama ironis yang membuat kepentingan rakyat terabaikan. Sejatinya, politik adalah instrumen kekuasaan yang di manfaatkan sebesar-sebesarnya untuk kepentingan rakyat. Ironisme ini terjadi jika politik di dominasi oleh kekuatan modal tanpa di barengi dengan komitmen pengabdian pro rakyat. Kaum borjuis yang menguasai modal akan memperalat politik sebagai "objek kekuasaan" dan mengabaikan peran membangun masyarakat.

Sebagai rakyat yang adalah basis konstituen mayoritas, tidak seharusnya terjebak dalam kultur politik transaksional. Di mana suara rakyat di lecehkan dengan nilai amplop serangan fajar. Menjual hak suara politik hanya dengan sejumlah uang dan mengorbankan kepentingan rakyat selama 5 tahun ke depan. Jika amplop serangan fajar berjumlah Rp 500.000/orang, maka angka tersebut di bagi 365 hari/tahun akan mendapatkan nilai Rp 1.300/hari/orang. Angka tersebut di bagi masa bakti wakil rakyat selama 5 tahun, maka di peroleh nilai Rp 250/hari/orang.

Jika hitungan di atas kita cermati, maka betapa murahannya hak kesejahteraan rakyat yang di hargai melalui praktek politik transaksional. Dan betapa bodohnya kita sebagai rakyat karena mau di tipu dengan iming-iming transaksional tersebut. Selama kutukan politik transaksional ini masih menjerat, maka politik kita akan sangat merusak. Sampai kapan pun, politik transaksional akan selalu membuat kepentingan rakyat terabaikan.

Setiap wakil rakyat harus lahir dari rakyat dan mengabdi untuk rakyat. Setiap detak jantung, hembusan nafas dan tetesan keringat perjuangan dari wakil rakyat harus berpusat pada kepentingan rakyat. Jangan mau melacurkan diri melalui praktek politik korup yang mengkhianati rakyat. Kematangan politik, komitmen pengabdian rakyat dan gagasan solusi mutlak jadi modal dasar seorang wakil rakyat.

Demi menjawab panggilan rakyat inilah, maka saya, atas nama Dominggus Yable memberanikan diri untuk memikul tanggung jawab pengabdian rakyat ini. Sebagai kader PDIP yang di godok selama 6 tahun dalam rahim politik PDIP, hati nurani saya di tempa agar benar-benar memberi diri sebagai pengawal aspirasi rakyat. Dan jangan pernah mau berkubang sebagai pelaku khianat terhadap amanah rakyat. Dan untuk menjawabnya adalah berdiri tegap mewakili aspirasi rakyat sebagai Caleg DPR RI Dapil Papua Barat.

Meskipun, belum bisa menjanjikan sebuah kesempurnaan, bukan berarti tidak bisa mempersembahkan yang terbaik bagi rakyat Papua Barat. Setiap detik dari tarikan nafas mutlak menjadi pekik perjuangan atas nama rakyat Papua Barat. Setiap kebijakan publik mutlak di evaluasi sehingga benar-benar pro rakyat, pro transparansi dan pro solusi konkrit. Setiap alokasi anggaran pembangunan harus di evaluasi agar tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat pembiayaan.

Saudaraku,
Jika kita takut menggagas perubahan, maka kita sementara memperpanjang perbudakan dan tirani. Mari bergandeng tangan membangun kekuatan akar rumput yang masif, solid dan militan dari Papua Barat. Visi ini tidak boleh menjadi "ambisi personal" tapi harus menjadi "visi kolektif" bersama dukungan masyarakat akar rumput. Mari bersama lantangkan "Pekik Cendrawasih" dari Papua Barat ke gelanggang Nasional. Bersama Tuhan dan bersama rakyat, semoga kita bisa mewujudkan wajah masa depan Papua Barat yang lebih cemerlang.
(Red,*)



Salam Solidaritas,
Dominggus Yable
Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) Provinsi Papua Barat
×
Berita Terbaru Update