Notification

×

Iklan

HTTPS:www//Mediagardakeadilannews.com


 

Slider

Sabtu, 29 Oktober 2022

Semua Bisa Jadi Penulis Novel Online




Jakarta-gardakeadilannewd.com
“Apalagi setelah orang dengar kalau bayaran nulis di online lebih besar dari pada dicetak, orang berbondong-bondong nulis ke online.”

Sesama penulis pasti tahu bagaimana susahnya menembus penerbit nomor satu di Indonesia. Bahkan, ada yang bilang menerbitkan buku di penerbitan mayor lebih rumit dari pada proses menulis itu sendiri.
Majarani pernah merasakan sakitnya ditolak mentah-mentah oleh penerbit. Perempuan yang akrab disapa Maja ini memang tidak seterkenal Andrea Hirata atau Tere Liye. Tapi setidaknya ia sudah punya basis penggemar.
Setiap melakukan penerbitan mandiri, setidaknya ia bisa mencetak seribu buku sekaligus. Maja mengira dengan bekal tulisan indie itu naskahnya bakalan lolos seleksi.
“Naskah saya ditolak karena katanya tulisan saya terlalu telling banget, show-nya kurang,” tutur perempuan yang akrab disapa Maja ini.
Dalam dunia kepenulisan, ada teknis menulis bernama "show, don’t tell". Kedua teknik itu digunakan untuk mendeskripsikan alur cerita kepada pembaca. Teknik telling menggunakan deskripsi yang jelas sedangkan dengan teknik showing, pembaca harus mengambil kesimpulan sendiri.
Untungnya setelah ditolak penerbit, Maja tidak langsung putus asa. Ibu rumah tangga ini mencoba peruntungan melalui jalur lain “Saya mending cari tempat lain yang lebih okey lah. Saya mencari tempat lain yang bisa menerima karakter tulisan saya,” ujar perempuan asal Tasikmalaya, Jawa Barat, kepada detikX.
[29/10 7:39 PM] RjnTangisihombing: Maja memilih menuangkah naskahnya di platform novel online berbasis website atau aplikasi di PlayStore yang kini tengah berjamuran. Dengan kehadiran platform novel online, pada dasarnya siapapun bisa saja menerbitkan karya.
“Apalagi setelah orang dengar kalau bayaran nulis di online lebih besar dari pada dicetak, orang berbondong-bondong nulis ke online. Mudah banget soalnya. Kita bisa upload tulisan kita sendiri di aplikasi tanpa ada proses edit,” ujar ibu empat anak ini.
Berawal di tahun 2018, Maja mulai aktif menulis di KBM App. Sebuah aplikasi membaca dan menulis online yang berawal dari Komunitas Bisa Menulis. Di KBM, Maja kini sudah menerbitkan 40 judul novel online. Dalam waktu dua tahun saja, ia sudah berhasil meraih peringkat tertinggi di KBM App yaitu Emerald. Peringkat ini ditentukan dari jumlah penghasilan yang diraih oleh penulis.
“Jadi di KBM App ada lima tingkatan. Yang pertama ada Star dengan penghasilan Rp 5 juta, Bronze Rp 10 juta, Silver Rp 25 juta, Gold Rp 50 juta, Platinum Rp 100 juta dan Emerald Rp 500 juta,” katanya. Di KBM App, Novel berjudul Misteri IUD di Rahim Hana yang Maja tulis berhasil menorehkan rekor pendapatan tertinggi yaitu sebesar Rp 66 juta dalam sebulan.
Selain di KBM App, Maja juga sempat menulis di NovelMe, Watpadd dan kini sedang aktif menulis di aplikasi Fizzo. Di Fizzo, Maja merupakan penulis jalur undangan yang mendapat kontrak ekslusif. Setiap aplikasi novel online punya ketentuan masing-masing dalam menentukan metode pembayaran penulis.
“Konon katanya bayaran saya di Fizzo termasuk yang paling besar, tapi saya nggak bisa spill jumlahnya berapa. Karena sebelum kontrak sudah ada perjanjian tidak boleh disebutkan nominalnya,” kata Maja.

Sebagai ibu rumah tangga, Maja tak menyangka penghasilan yang ia dapatkan dari hobi menulis itu bisa membantu keuangan keluarganya. Terutama ketika usaha yang dijalankan suaminya sedang tergoncang karena pandemi COVID-19.
“Suami nggak bisa buka usaha terpaksa tutup. Alhamdulillah terbantu dari penghasilan saya menulis. Padahal dulu targetnya cuma biar bisa menghasilkan Rp 3 juta sebulan. Ternyata takdir nggak ada yang pernah tahu,” ungkapnya.
Meski kehadiran novel online membuka banyak peluang untuk penulis pemula, namun Maja kerap menyayangkan penulis novel online yang tidak memperhatikan teknik penulisan dalam menerbitkan karyanya, termasuk mereka yang kerap menggunakan kata-kata mengandung unsur pornografi secara eksplisit.
“Kualitas penulisan ala kadar, teknik menulis kayak huruf besar kecil atau tanda petik suka salah. Tapi penulisnya tetap nekat diterbitin dan novelnya tetap laris,” kata penulis novel A Lovely Surrogate Mother ini.
“Pembaca online nggak peduli teknik dasar penulisan. Asal ceritanya menarik, mengandung unsur dewasa, udah pasti laku. Penulis mau background apa pun bisa masuk di sini.
(Red*)

Sumber,Detik X
Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Irwan Nugroho

×
Berita Terbaru Update